Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara

No Image Available

Filsafat Moral Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia

 Penulis: Dr. Agustinus W. Dewantara, S.S., M.Hum  Klasifikasi Buku: 100 - Filsafat  Penerbit: PT KANISIUS  Tahun Terbit: 2017  ISBN: 978-979-21-5296-8  Halaman: 200  Negara: Indonesia  Bahasa: Indonesia  Dimensi: 23 cm  File Size: 918 Kb  Baca selengkapnya
 Deskripsi:

ETIKA: BAGIAN DARI FILSAFAT
“Every man has by nature desire to know.” Setiap manusia dari kodratnya ingin tahu. Demikian kalimat pembuka buku monumental dari Aristoteles, Metaphysics (980a25). Manusia dari kodratnya merupakan makhluk berpikir, ingin mengenal, menggagas, merefleksikan dirinya, sesamanya, Tuhannya, hidup kesehariannya, lingkungan dunia kehadirannya, asal dan tujuan keberadaannya, dan segala sesuatu yang berpartisipasi dalam kehadirannya. Keinginan rasional ini merupakan bagian kodrati keberadaan dan kehadiran manusia. Karakter rasional kehadiran manusia merupakan
suatu kewajaran, kenormalan, ke-natural-an.

Filsafat dengan demikian dimulai dengan hasrat untuk ingin tahu, atau keheranan. Dalam sejarah filsafat Yunani, keheranan ini ditampilkan sejak filosof pertama di planet bumi ini, yaitu Thales. Karena keheranan, Thales memikirkan asal-usul dari segala sesuatu yang ada. Demikian,
baginya segala yang ada (maksudnya realitas dunia dengan segala isinya) memiliki unsur dasar yang menjadi asal-usulnya, yaitu air. Aktivitas Thales ini disebut aktivitas berfilsafat karena berupa suatu “pencarian” rasional oleh akal budi sampai ke akar-akarnya.

Jauh sesudah Thales, Socrates akan menggeser perhatian dari pencarian rasional terhadap alam semesta ke seluk beluk hidup manusia. Socrates menggagas pengertian hakiki hidup manusia, hidup bersamanya, dan tujuan hidup manusia. Wilayah-wilayah politik, etika, retorika, sastra, tata negara, bahkan Tuhan dengan demikian menjadi bidang pergelutan filsafat sejauh bisa didekati oleh akal budi. Semua ini dimulai dari keheranan. Artinya, keheranan adalah awal dari segala kebijaksanaan.

Lalu bagaimana dengan Etika? Objek material dari Etika adalah segala hal yang bersangkut paut dengan tingkah laku manusia. Objek formal yang dipakai tentu adalah filsafat (dengan sumbangan ilmu-ilmu lain sejauh berkaitan, misalnya: sosiologi, antropologi budaya, dan teologi).

 Back
Scroll to Top