SANG JENDERAL: Ayah untuk negeri
NOVEL BIOGRAFI EDY RAHMAYADI
Gubernur Sumatera Utara, Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Edy Rahmayadi, 59 tahun, ingin fokus mewujudkan visi misinya untuk Sumut. Namun dalam perjalanannya, sungguh banyak rintangan yang harus dilalui. Pandemi virus Covid-19 menjadi cobaan terbesar, tak hanya bagi Sumut tetapi juga dunia. Belum lagi terpaan kabar-kabar miring tentangnya yang mulai berembus kencang di udara perpolitikan negeri. Gaya kepemimpinan Adi-panggilan kecil Edy Rahmayadi-acap kali menjadi sorotan. Tak hanya sekali ucapan mantan Pangkostrad ini melejit viral. Terutama saat beliau mengemban tugas sebagai Ketua PSSI. Novel Biografi ini akan membongkar semua. Semuanya! Bahkan hal-hal yang tak pernah Anda dengar dari mana pun sebelumnya. Mulai dari arti mimpi aneh Ibunda di tanah kelahiran, Sabang; kisah telur asin dan PSMS; gadis manis pecinta Kho Ping Hoo yang mengalihkan dunianya; selamat dari hujan peluru di Bumi Serambi Mekah; pertemuan dengan Simbah Sobrowi yang melegenda; diselamatkan pendeta; didatangi para biksu; dan kisah-kisah inspiratif serta patriotik lainnya. Ada sebuah kalimat menggetarkan yang beredar di antara prajurit-prajurit yang pernah mengenalnya. “Kalau beliau sudah bicara ceplas-ceplos padamu, itu artinya kau sudah berada di bawah perlindungannya sekuat yang ia mampu, bagai ayah kepada anaknya.” Di sini Anda akan menemukan arti sejati sebuah ungkapan, “Don’t judge a book by its cover”.