Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara

REFORMULASI LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING UNTUK MENINGKATKAN INDEKS PEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT DI SUMATERA UTARA

REFORMULASI LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING
UNTUK MENINGKATKAN INDEKS PEMBANGUNAN LITERASI MASYARAKAT
DI SUMATERA UTARA

 

Oleh : Hairani Lubis, S.Sos.
(Pustakawan Ahli Madya Dinas Perpustakaan dan Arsip
Provinsi Sumatera Utara )

 

I. Pendahuluan

Dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) perlu ada wadah atau sarana untuk mencapainya. Layanan perpustakaan keliling adalah sarana yang paling tepat  untuk mendekatkan bahan bacaan kepada masyarakat. Perpustakaan keliling menembus batas wilayah yang sulit terjangkau karena letak demografi suatu daerah yang bervariasi dari daerah pegunungan atau dataran tinggi dan daerah laut atau dataran rendah.

Layanan perpustakaan keliling juga sangat starategis untuk masyarakat yang sulit mendatangi perpustakaan karena sedang diopname di Rumah Sakit, sedang menjalani masa hukuman di Rutan dan masyarakat lainnya yang menjalani aktivitas rutin yang tidak memungkinkan mereka datang ke perustakaan.

Di Sumatera Utara Layanan Perpustakaan Keliling sudah ada sejak tahun 80-an, dengan armada bus perpustakaan keliling yang ukurannya seperti bus pariwisata dengan muatan 30 sampai dengan 60 orang. Bus ini berisi koleksi buku-buku yang bervariasi  subjeknya untuk dibaca oleh masyarakat dimana perpustakaan keliling mendirikan posko layanan.

Namun dalam aktifitasnya berdasarkan pengamatan, efektivitas dari layanan perpustakaan keliling belum terukur dengan jelas dapat meningkatkan minat baca atau literasi masyarakat. Berdasarkan hal ini maka perlu adanya reformulasi layanan perpustakaan keliling agar lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Sumatera Utara.

II. Mengenal Apa Itu Layanan Perpustakaan Keliling

Pengertian perpustakaan keliling menurut Lasa Hs dalam Hanafi SIP, Pustakawan Muda Upt Perpustakaan Proklamator Bung Karno (2020) perpustakaan keliling adalah  perpustakaan yang dapat berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat tertentu.

Menurut Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI (2013:8) : “ Perpustakaan keliling adalah perluasan dari Perpustakaan Umum menggunakan sarana transportasi (kendaraan) baik darat maupun perairan, yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang layanan tersebut guna menjangkau para pemustaka yang lokasinya di luar jangkauan layanan stasioner perpustakaan”.

Perpustakaan Keliling pertama kali diluncurkan di Ingeris tahun 1859, oleh Mechanics Institution di Warrington Inggeris dengan tujuan memperkenalkan layanan perpustakaan secara berkeliling dengan ruang lingkup yang terbatas dalam lingkungan Perguruan Tinggi tersebut dengan menggunakan kereta kuda.

Selanjutnya pada awal abad ke 20 di Glasgow diselenggarakan untuk masyarakat umum tepatnya tahun 1904 dan pada tahun 1962 sudah terdapat 327 perpustakaan keliling yang tersebar di seluruh Inggeris.

Di Amerika pada tahun 1905 Perpustakaan Keliling dipelopori oleh Mary Titcomb seorang pustakawan dari Washigton Country Free Library di Haggerstown Maryland. Kemudian menjalar ke seluruh dunia termasuk Indonesia pada tahun 1974.

https://pustakaarsip.kamparkab.go.id/artikel-detail/756/pengertian-perpustakaan-keliling (penulis Fetty diakses tanggal 18 Juli 2022).

Perkembangan Perpustakaan Keliling juga berkembang sesuai dengan zaman dari kereta kuda, kereta api, kapal air, mobil, bis dan roda dua serta kendaraan bervariasi lainnya, sepeda, becak dan gerobak.

Perpustakaan keliling dalam menjalankan tugasnya sebagai layanan perpustakaan ekstensi memiliki banyak keunggulan dari perpustakaan yang menetap atau perpustakaan yang dalam raungan atau gedung. Diantara keunggulannya adalah :

  1. Koleksi yang dibawa disesuaikan dengan selera pemustaka;
  2. Menjalankan misi promosi perpustakaan karena dengan berkeliling berpindah-pindah posko masyarakat akan melihat aktivitas perpustakaan;

Suasana membaca yang tidak terkungkung dalam gedung atau ruangan sehingga pemustaka seperti membaca sambil berwisata.

Berikut perpustakaan keliling dalam gambar :

 

10 Perpustakaan Keliling Terunik di Dunia

III. Reformulasi Layanan Perpustakaan Keliling untuk Meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di Sumatera Utara

Kehadiran layanan perpustakaan keliling yang telah berjalan hampir 42 tahun dari tahun 1980-an di Sumatera Utara mengalami perkembangan dari sisi penambahan armada mobil perpustakaan keliling dan pos layanan. Jumlah perpustakan keliling roda 4 dan roda 2 di tambah gerobak baca berjumlah 85 armada yang tersebar di 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara dengan jumlah posko mencapai 906 posko. Jumlah armada dan posko yang ada sekarang ini sebenarnya masih terlalu kecil dibandinggkan dengan jumlah penduduk, jumlah desa  dan luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Namun jika diberdayakan secara maksimal kondisi ini dapat mendongkarak  minat baca masyarakat sehingga Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) mengalami peningkatan.

Layanan perpustakaan keliling di Sumatera utara baik yang di kelola oleh perpustakaan kabupaten/kota maupun Perpustakaan Provinsi Sumatera Utara dalam program kerjanya  hanya melakukan layanan baca di tempat dan posko layanan yang hampir 80% berada di ligkungan sekolah dasar. Kondisi ini membuat target meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Sumatera Utara menjadi  sangat terbatas, karena buku yang dibawa tidak dapat dipinjam untuk dibaca di rumah, padahal jika dilihat dari hasil pengamatan terhadap kehadiran layanan perpustakaan keliling di sekolah-sekolah dasar tingkat kunjungan sudah memadai. Setiap kehadiran perpustakaan keliling murid-murid datang berbondong-bondong menghampiri perpustakaan keliling dan langsung mengambil buku-buku yang mereka minati, namun karena hanya baca di tempat mereka cenderung hanya membuka-buka buku saja tanpa membacanya sampai selesai karena keterbatasan waktu juga. Sedangkan untuk tingkat kunjungan di posko-posko Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun yang di kantor lurah/desa cenderung menurun karena keterbatasan pelayanan yang monoton hanya hadir membawa buku.

 Hasil survey perpustakaan nasional tingkat minat baca masyarakat Sumatera Utara hanya berada pada peringkat 18 dari 34 provinsi berdasarkan hasil survey Lembaga Program for International Student Assesment (PISA) Maret 2019.https://waspada.id/sumut/minat-baca-masyarakat-sumut-menempati-peringkat-18/(diakses tanggal 20 Juli 2022)

Berdasarkan hal di atas maka reformulasi atau mengkemas ulang layanan perpustakaan keliling perlu dilakukan. Adapun reformulasi yang dapat dilakukan adalah :

  1. Penambahan armada perpustakan keliling,
  2. Penambahan pos layanan dan penetapan posko yang tepat sasaran
  3. Variasi jenis/model kendaraan,
  4. Kreativitas dan inovasi layanan,
  5. Pustakawan yang smart,
  6. Melibatkan folentir (relawan) literasi.

1. Penambahan Armada Perpustakaan Keliling

Armada perpustakaan keliling yang sudah ada di Sumatera Utara masih berjumlah 85 armada yaitu rata-rata   kabupaten hanya memiliki 1 atau 2 perpustakaan keliling, ada juga kabupaten/kota yang memiliki  lebih dari 2 armada di tambah dengan perpustakaan yang ada di provinsi. Dari jumlah tersebut maka sangat dibutuhkan adanya penambahan armada perpustakaan keliling agar seluruh daerah atau wilayah yang belum terjangkau oleh perpustakaan setempat dapat terlayani. Untuk menambah armada sangat diharapkan  dukungan pemerintah, pusat maupun daerah karena untuk menambah armada berarti adanya penambahan anggaran. Jumlah armada yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka akan menambah peluang bagi masyarakat untuk membaca dan menambah pengetahuan menuju masyarakat melek literasi.

2. Penambahan Pos Layanan dan Penetapan Posko yang Tepat Sasaran

Dengan adanya penambahan armada perpustakaan keliling di Sumatera Utara maka penambahan pos layanan juga akan dapat ditambah. Posko layanan perpustakaan keliling sekarang ini hanya berada di sekolah-sekolah dan beberapa di kantor desa/kelurahan serta jika ada even-even tertentu. Kondisi ini sangat minim dengan luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Selain di sekolah dan kantor desa/kelurahan sebaiknya posko layanan perpustakaan keliling ada di Rumah Sakit-Rumah Sakit, Lembaga Pemasyarakatan/ Rutan, Bandara, terminal, Stasiun Kereta dan tempat-tempat kerumunan masyarakat. Untuk penambahan pos layanan hendaknya diadakan study kelayakan atau survei lokasi  atau atas permintaan masyarakat untuk dibuat pos layanan perpustakan keliling di tempat yang mereka inginkan dengan membuat surat permintaan kepada Dinas Perpustakaan Provinsi maupun kabupaten/kota. Setelah permintaan diterima kemudia disurvei maka penetapan pos layanan harus benar-benar tepat sasaran. Karena terkadang ada juga permintaan masyarakat untuk pos pelayanan perpustakaan keliling tetapi setelah disurvei kurang memenuhi syarat seperti lokasi yang dekat dengan perpustakaan, atau lokasi didekat wilayah yang sepi, rawan banjir dan terlalu sulit untuk dijangkau sekalipun dengan perpustakaan keliling roda dua.

Penambahan pos layanan akan mempengaruhi tingkat kunjungan masyarakat datang ke perpustakaan keliling, sejalan dengan itu maka masyarakat akan menjadi lebih berwawasan karena untuk membaca tidak harus datang ke perpustakaan yang jauh dari lokasi tempat tinggalnya.

3. Variasi Jenis/Model Kendaraan

Jenis/model kendaraan perpustakaan keliling menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat/pemustaka untuk tertarik mendatangi perpustakaan keliling. Jenis variasi kendaraan perpustakaan keliling kendaran roda 4, roda 2, gerobak, kapal /perahu akan menambah daya tarik perpustakaan keliling yang berfungsi sebagai alat promosi perpustakaan. Kendaraan sebaiknya dimodefikasi semenarik mungkin agar menjadi pusat perhatian masyarakat . Desain yang unik akan menambah minat masyarakat berkunjung, kunjungan tersebut akan otomatis meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat IPLM).

4. Kreativitas dan Innovasi Layanan

Kreativitas dan inovasi sangat dibutuhkan dalam mereformulasi layanan perpustakaan keliling. Perpustakaan keliling yang sedang berjalan saat ini hanyalah kegiatan menyediakan bahan perpustakaan buku untuk dibaca ditempat oleh pemustaka, akan tetapi dengan adanya reformulasi layanan perpustakaan keliling jenis layanan harus bertambah. Kreativitas dan inovasi menjadi alternatif menambah jenis layanan. Adapun penambahan jenis layanan adalah dengan menyediakan beberapa jenis layanan  antara lain :

  1. Penyediaan sarana menjadi member perpustakaan keliling agar buku dapat dipinjam dibawa pulang;
  2. Mengadakan kegiatan read alod,
  3. storry telling,
  4. pemutaran film-film dokumenter,
  5. Mengerjakan tugas PR sekolah dibantu oleh pustakawan ,
  6. Membuat kelas khusus seperti kursus kepada ibu-ibu, generasi muda (kursus komputer, menjahit, memangkas dll) untuk menambah keterampilan masyarakat,
  7. Menyesuaikan jam layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat/pemustaka,
  8. Menyediakan sarana wi-fi agar masyarakat terpencil sekalipun dapat megakses internet melalui perpustakaan keliling,
  9. menyiapkan tempat membaca seperti dalam suasana berwisata dan lain-lain yang sifatnya innovatif agar pemustaka merasa betah untuk membaca. Kreatifitas dan innovasi ini akan membuat masyarakat tertarik mendatangi perpustakaan keliling karena jenis layanan yang ditawarkan sangat bervariasi dan diharapkan berdampak pada peningkatan lietrasi masyarakat yang tadinya tidak membaca menjadi gemar membaca.

5. Pustakawan yang Smart

Sehubungan dengan kreativitas dan inovasi layanan perpustakaan keliling maka pustakawan sangat berperan, untuk itu diharapkan pustakawan layanan perpustakaan keliling dapat berperan sebagai pembaca buku, story teller, pembimbing siswa mengerjakan tugas-tugas sekolah dan lain-lain yang mendukung lancarnya kegiatan layanan perpustakaan keliling, jika diperlukan adanya kolaborasi pustakawan dan guru atau melibatkan voulenteer (relawan) literasi untuk memberdayakan perpustakaan keliling sebagai tempat belajar tambahan bagi siswa dan tempat belajar masyarakat pada umumnya. Agar kolaborasi berhasil perlu di adakan kerjasama dan penyesuaian jam layanan yang  disepakati. Pustakawan yang smart akan menambah keinginan masyarakat untuk datang ke perpustakaan keliling dan otomatis kedatangan mereka meningkatkan literasi masyarakat di Sumatera Utara.

6. Melibatkan Volunteer (Relawan) Literasi

Untuk menambah kualitas layanan perpustakaan keliling, pustakawan dapat memanfaatkan jasa voulunteer (relawan) literasi. Di Sumatera Utara ada beberapa komunitas/pegiat literasi. Agar layanan perpustakaan keliling berjalan sesuai dengan keinginan masyarakat maka jasa voulunteer sangat dibutuhkan. Kegiatan  read alod, story telling, pemutaran film dokumenter, kursus-kursus atau kelas belajar  dan lain-lain dapat dilaksanakan bekerja sama dengan para voulenteer.

Dengan melibatkan voulenteer kinerja perpustakaan keliling akan sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui peningkatan literasi yang mereka dapatkan dari layanan perpustakaan keliling.

Reformulasi layanan perpustakaan keliling yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh  diharapkan  dapat meningkatkan tingkat Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Sumatera Utara menuju Sumatera Utara yang maju, aman, dan bermartabat.

Aktifitas Layanan Perpustakaan Keliling Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara  dalam gambar :

 

IV. Penutup

Perpustakaan keliling dengan sistem layanan bergerak, mengunjungi pemustaka/masyarakat ketempat-tempat tertentu yang telah ditentukan poskonya akan mempercepat meningkatkan Indeks Literasi Masyarakat. Provinsi Sumatera Utara yang memiliki indeks literasi yang masih rendah akan dengan cepat meningkatkan indeks literasinya dengan mereformulasi sistem layanan perpustakaan keliling.

Pelayanan yang  hanya meyediakan bahan bacaan buku dan baca ditempat dapat direformulasi atau dikemas ulang menjadi beberapa jenis layanan dengan meminjamkan buku, story tellig, read alod, pemutaran film, membantu siswa mengerjakan tugas-tugas sekolah, membuat kelas belajar seperti kurusus menjahit, komputer kepada masyarakat akan dapat menigkatkan indeks pembangunan litarasi masyarakat dan secara otomatis akan meningkatkan kesejahteraan rakyat di Sumatera Utara.

DAFTAR PUSTAKA

Perpustakaan Nasional RI. MADIKA. Vol 6 Nomor I Januari-Juli 2020 . Hanafi, SP. : Perpustakaan Keliling UPT. Perpustakaan Proklamotor Bung Karno Penyebar Literasi Kebangsaan, Hal 60.

https://pustakaarsip.kamparkab.go.id/artikel-detail/756/pengertian-perpustakaan-keliling (penulis Fetty diakses tanggal 18 Juli 2022).

https://duniaperpustakaan.com/2015/01/10-perpustakaan-keliling-terunik-di-dunia.html(diakses tanggal 20 Juli 2022).

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on google
Google+
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest
Our Related Posts

Related Posts

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top