Sumber Foto : pinterest

KETERSEDIAAN KOLEKSI PADA DISPERPUSIP PROVSU MENURUT PEMUSTAKA

Ketersediaan koleksi termasuk unsur utama di dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Kunci.. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggarahan Pemerintahan Daerah yang menyebutkan unsur rasio ketercukupan koleksi dengan jumlah penduduk. Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara, sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 28 Tahun 2023 tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah bagian dari Organisasi Perangkat Daerah, tentu tidak terlepas dari Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut. Karena ketersedian koleksi merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka telah  dilakukan survei untuk mengetahui ketersedian koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara. Subyek survei adalah para pemustaka yang berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melaui wawancara dari tanggal 13 sampai dengan 21 Februari 2024. Pemustaka yang dijadikan subyek penelitian sebanyak 13 (tiga belas) orang. Hasil yang diperoleh belum memadai.

1. Pendahuluan

Ketersedian koleksi perpustakaan merupakan hal yang sangat menarik untuk untuk diperbicangkan dan didiskusikan, karena sudah menyangkut hajat orang banyak dalam hal kebutuhan akan informasi. Pemustaka, seperti disebut dalam pasal 1 poin 9 Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, adalah pengguna perpustakaan, yaitu perorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan merupakan individu, komunitas dan/atau lembaga yang mempunyai kepentingan lansung dengan ketersediaan koleksi perpustakaan. Dalam undang-undang tentang perpustakaan tersebut pada pasal 11 mengenai Standar Nasional Perpustakaan, Standar Koleksi Perpustakan ditempatkan di urutan pertama. Ini menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi merupakan hal yang sangat vital bagi pemustaka. Mengingat begitu pentingnya ketersediaan koleksi,  dalam Undang-Undang  Nomor 43 tersebut pada pasal 1 poin 2 disebutkan tentang definisi koleksi perpustakaan, yaitu semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak dan / atau karya rekam dalam berbagai media  yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.  

 

Kemudian berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggarahan Pemerintahan Daerah pada halaman 144 menyebutkan bahwa bidang perpustakaan dengan Bobot Urusan 2 % mencakup 9 IKK (Indikator Kerja Kunci) Output dan IKK Outcome, yaitu Nilai Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat (TGM) dengan unsur utamanya, rasio ketercukupan koleksi perpustakaan dengan jumlah penduduk.  Sementara dalam Indeks Pembangunan Literasai Masyarakat (IPLM), yang mencakup 7 (tujuh) aspek, di mana aspek ketercukupan koleksi menempati nomor kedua, setelah unsur pemerataan layanan perpustakaan. Oleh sebab itu, unsur ketercukupan koleksi disebut Unsur Pembangunan Literasi Masyarakat ke-2 (UPLM2).

 

Jika ditelusuri lebih jauh, sudah banyak penelitian yang dilakukan tentang ketersediaan koleksi. Misal, “Ketersediaan Koleksi Bagi Kebutuhan Informasi Pemustaka di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pekalongan”, yang dilakukan oleh Bayu Oktavianto dan Suliyati. Kemudian “Ketersediaan Koleksi Berdasarkan Aturan Perpustakaan Nasional Tentang Instrumen Akreditasi di Perpustakaan SMA Negeri 3 Lebong”, yang dilakukan oleh Egun Dalan Saputra. Begitu juga penelitian “Ketersediaan Koleksi Buku Ilmu Perpustakaan dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Mahasiswa Prodi III Perpustakaan dan Informasi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro”, yang dilakukan oleh Nizzatur Ro’fatin, Dra. Sri Hindrahti, M.Hum, dan Heriyanto, S.Sos, MIM.

 

Dari ketiga contoh hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa “Ketersediaan Koleksi Berdasarkan Aturan Perpustakaan Nasional Tentang Instrumen Akreditasi di Perpustakaan SMA Negeri 3 Lebong” masih kurang. Begitu hasil penelitian “Ketersediaan Koleksi Buku Ilmu Perpustakaan dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Mahasiswa Prodi III Perpustakaan dan Informasi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoromasih kurang. Hanya hasil penelitian “Ketersediaan Koleksi Bagi Kebutuhan Informasi Pemustaka di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pekalongan”, yang menujukkan sudah sesuai.

 

Dengan adanya penelitian tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang ketersediaan koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara yang dibutuhkan oleh pemustaka. Di samping itu penelitian ini dilakukan karena adanya amanat ketentuan pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang menyatakan bahwa layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan beriorientasi bagi kepentingan pemustaka. Kemudian pada ayat (5) dinyatakan bahwa layanan perpustakaan juga diselenggarakan sesuai standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka. Kemudian juga karena adanya tuntutan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Dalam Peraturan Menpan RB tersebut pada pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa penyelenggara pelayanan publik wajib melakukan Survei Kepuasan Masyarakat  secara berkala miminal 1 (satu) kali setahun. Pada ayat (2) disebutkan survei dilakukan untuk memperoleh Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

 

            Untuk mendapatkan deskripsi yang memadai, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Menagapa penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif ? Karena metode penelitian kualitatif, menurut Sugiyono (20020 : 9) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dialakukan secara triangulasi (gabungan wawancara, observasi, dan dokumentasi), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif bersifat untuk memahami makna, memahami keunikan, mengkonstruksi fenomena, dan menemukan hipotesis. Kemudian menurut McCusker, K, dan Gunaydin S. (2015), metode kualitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang “apa (what)”, “bagaimana (how)”, dan “bagaimana (why)”. Begitu juga menurut (Mudjia Rahardjo, 2011) bahwa di dalam metode penelitian kualitatif data yang dikumpulkan dapat diperoleh dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan diskusi terfokus (Focus Group Discussion).

 

            Dalam teknik pengumpulan data tersebut, wawancara yang dilakukan secara random atau acak pada 3 (tiga) titik layanan utama, yaitu Layanan Umum, Layanan Remaja dan Layanan Referensi. Sekalipun teknik pengumpumpulan data dilakukan secara random, guna untuk mendapatkan jawaban yang memadai, maka informan yang diwawancarai sebanyak 13 (tiga belas) orang, yang berusia di atas 16 tahun dengan kualifikasi pendidikan 6 (enam) orang masih duduk di bangku SMA kelas XI, dan XII, 6 (enam) orang  berstatus mahasiswa dan 1 (satu) orang berpedidikan S-2 dan sebagian besar informan tersebut sudah terdaftar menjadi anggota perpustakaan. Kemudian dari segi gender jenis kelamin informan tersebut terdiri atas 6 (enam) orang laki-laki dan 7 (tujuh) orang perempuan. Survei ini dilakukan selama 9 (sembilan) hari, dari tanggal 13 sampai dengan 23 Februari 2024, dengan tujuan untuk mengetahui persepsi dan tingkat kepuasan pemustaka mengenai ketertersediaan koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara.

 

            Karena wawancara yang dilakukan bersifat terstruktur, maka instrumen wawancara berupa pertanyaan dengan rincian sebagai berikut :

  1. Bagaimana menurut Saudara apakah koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara sudah lengkap atau belum ?
  2. Apakah koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara sudah sesuai dengan apa yang Saudara butuhkan ?
  3. Apakah koleksi yang ada pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara banyak yang baru atau yang sudah lama-lama ?
  4. Koleksi yang Saudara butuhkan mengenai apa saja ?
  5. Apakah Saudara sudah merasa puas ketika mencari buku di Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara ?

           

Kuesioner tersebut terdiri atas 5 pertanyaan, ending-nya adalah tentang kepuasan (satisfaction) pemustaka. Dari bentuk pertanyaan tersebut, jelas tergambar bahwa instrumen wawancara tersebut tidak disusun menggunakan Skala Likert karena penulis ingin mendapatkan data yang memadai dan akurat. Data hasil wawancara yang diperoleh , akan disusun dalam bentuk tabulasi dengan mengunakan rumus Hadi (1981 : 241), yaitu  :

            F

P = ...............x 100 %

            N

Keterangan :

P = Presentase

F = Jumlah jawaban yang diperoleh

N = Jumlah Informan

 

  1. Metode Penelitian

            Di dalam setiap penelitian tentu harus menggunakan metode. Apalagi penelitian yang dilakukan merupakan penelitian ilmiah. Berbagai macam metode penelitian, ada metode kuantatif, metode kualitatif, ada juga metode observasi dan lapangan. Penelitian yang penulis lakukan sekalipun penelitian atau survei kecil-kecilan metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan melalui wawancara. Metode ini sengaja penulis lakukan karena salah satu kelebihan metode kualitatif adalah lebih detail dan mendalam dalam mendeskripsikan realitas, lebih fleksibel sesuai keadaan di lapangan, interaksi yang dilakukan dengan bahasa partisipan sehari-hari. Selain itu,  metode ini digunakan karena untuk mengetahui persepsi pemustaka terhadap ketersedian koleksi adalah fenomena sosial yang sangat kompleks, yang tidak dapat diukur melalui angka-angka. Dengan melaui metode kualitatif, penulis ingin menggali informasi secara detail dari para pemustaka yang berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara mengenai ketersediaan koleksi. Jadi, subyek penelitian ini adalah para pemustaka, oleh karena itu dalam metode penelitian ini pemustaka disebut sebagai informan.

 

            Di samping itu juga, mengapa metode penelitian kualitatif ini digunakan karena metode ini mempunyai karakteristik tertentu di antaranya :

  1. Peneliti adalah key-instrument (instrumen kunci). Dengan melalui observasi, dokumentasi, atau wawancara langsung, atau tidak menggunakan instrumen, peneliti dapat menarik kesimpulan untuk menemukan hipotesis;
  2. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui obervasi, interview, dan analisis data;
  3. Penelitian kualitatif selalu berkembang dan dinamis, tahapan penelitian dapat berubah;
  4. Penelitian kualitatif dapat menggunakan perspektif tertentu dalam melakukan penelitain, seperti etnografi, konsep budaya, perbedaan gender, dan lain-lain;
  5. Peneliti dapat membuat interprestasi dari apa yang dilihat, didengar dan dipahami;

      

Kemudian dalam teknik pengumpulan data, teknik yang dilakukan dengan melalui wawancara kepada informan yang berkunjung ke perpustakaan. Hal ini penulis lakukan karena teknik wawancara merupakan teknik penggalian informasi melalui percakapan langsung antara penulis dengan informan. Ketika proses wawancara  berlansung, penulis berkomunikasi langsung dengan informan secara struktur dengan menggunakan instrumen yang sudah disiapkan. Dengan demikian teknik wawancara yang penulis lakukan adalah teknik wawancra terstruktur. Hal ini penulis lakukan, karena dengan teknis wawancara struktur prosesnya berjalan sistematis, efisien, dan pertanyaan yang diajukan kepada informan konsisten dan konstan.

 

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil

            Dari survei yang dilakukan hasilnya adalah sebagai berikut  :

Tabel – 1 : Bagaimana menurut Saudara apakah koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara sudah lengkap atau belum ?

No. Item

Kategori Jawaban

Frekuensi (F)

Presentase (%)

1

Sudah

2

15,38

Belum

11

84,62

Jumlah

 

13

100,00

 

 Tabel – 2 : Apakah koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara sudah sesuai dengan apa yang Saudara butuhkan ?

No. Item

Kategori Jawaban

Frekuensi (F)

Presentase (%)

2

Sudah

6

46,15

Belum

7

53,85

Jumlah

 

13

100,00

 

Tabel – 3 : Apakah koleksi yang ada pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara banyak yang baru atau yang sudah lama-lama ?

No. Item

Kategori Jawaban

Frekuensi (F)

Presentase (%)

3

Baru

6

46,15

Lama

7

53,85

Jumlah

 

13

100,00

 

  Tabel-4 : Koleksi apa saja yang Saudara butuhkan ?

No. Item

Kategori Jawaban

Frekuensi (F)

Presentase (%)

4

Fiksi

4

30,77

Non-Fiksi

9

69,23

Jumlah

 

13

100,00

 

Tabel - 5 : Apakah Saudara sudah merasa puas ketika mencari buku di Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara ?

No. Item

Kategori Jawaban

Frekuensi (F)

Presentase (%)

5

Sudah

4

30,77

Belum

9

69,23

Jumlah

 

13

100,00

 

3.2 Pembahasan

Tabel – 1 : Bagaimana menurut Saudara apakah koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara sudah lengkap atau belum ?

No. Item

Kategori Jawaban

Frekuensi (F)

Presentase (%)

1

Sudah

2

15,38

Belum

11

84,62

Jumlah

 

13

100,00

 

            Berdasarkan data pada tabel 1 tersebut ketika ditanyakan apakah koleksi perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Asip Provinsi Sumatera Utara sudah lengkap atau belum ? 2 (dua) orang informan atau 15,38 % menjawab sudah. Selebihnya 11 (sebelas) orang atau 84,62 % menjawab belum. Ketika pertanyaan tersebut ditanyakan berulang-ulang, para informan tetap menjawab seperti itu. Dengan demikian berdasarkan data tersebut bahwa koleksi perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara belum lengkap. Berarti ketersedia koleksi belum memenuhi kebutuhan para pemustaka.

 

Tabel – 2 : Apakah koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara sudah sesuai dengan apa yang Saudara butuhkan ?

No. Item

Kategori Jawaban

Frekuensi (F)

Presentase (%)

2

Sudah

6

46,15

Belum

7

53,85

Jumlah

 

13

100,00

 

            Jawaban informan, seperti yang terlihat pada tabel -2 tersebut menunjukan bahwa sebanyak 6 (enam) orang atau 46,15% menjawab sudah sesuai. Selebihnya 7 (tujuh) orang atau 53,85 % menjawab belum. Dari jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa ketersediaan koleksi pada Dinas Pepustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara belum sesuai dengan keinginan para pemustaka.

 

Tabel – 3 : Apakah koleksi yang ada pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara banyak yang baru atau yang sudah lama-lama ?

No. Item

Kategori Jawaban

Frekuensi (F)

Presentase (%)

3

Baru

6

46,15

Lama

7

53,85

Jumlah

 

13

100,00

           

            Pada tabel-3 memuat jawaban atas pertanyaan apakah koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara banyak baru atau yang sudah lama-lama. 6 (enam) orang atau 46,15 % menjawab banyak yang baru, selebihnya 7 (orang) informan atau 53,85% menjawab masih banyak yang lama-lama. Dari narasi di atas tersebut, diperoleh jawaban bahwa kebanyakan informan menjawab koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara kebanyakan koleksi lama. Berarti ketersedia koleksi belum memenuhi kebutuhan para pemustaka.

 

  Tabel-4 : Koleksi apa saja yang Saudara butuhkan ?

No. Item

Kategori Jawaban

Frekuensi (F)

Presentase (%)

4

Fiksi

4

30,77

Non-Fiksi

9

69,23

Jumlah

 

13

100,00

           

            Pada tabel-4 memuat jawaban atas pertanyaan  koleksi apa saja yang Saudara butuhkan ? 4 (empat) orang atau 30,77 % menjawab fiksi, selebihnya 9 (sembilan) orang atau 69,23 % menjawab non-fiksi. Dengan demikian sebahagian besar informan menginginkan ketersediaan koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara adalah buku-buku non-fiksi dan selebihnya buku-buku fiksi.

           

            Tabel - 5 : Apakah Saudara sudah merasa puas ketika mencari buku di Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara ?

No. Item

Kategori Jawaban

Frekuensi (F)

Presentase (%)

5

Sudah

4

30,77

Belum

9

69,23

Jumlah

 

13

100,00

                                                                                                                                                            Jawaban yang diperoleh pada Tabel-5 di atas, atas pertanyaan apakah Suadara sudah merasa puas ketika mencari buku di Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara ? Sebanyak 4 (empat) orang atau 30,77 % menjawab sudah merasa puas, selebihnya, yaitu 9 (sembulan) orang atau 69,23 % menjawab belum puas. Dari jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa ketersediaan koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara belum memenuhi tingkat kepuasan para pemustaka.

 

4. Simpulan dan Saran

4.1 Simpulan

            Berdasarkan data yang diperoleh dan jawaban informan bahwa ketersediaan koleksi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara belum memadai. Hal itu ditandai dengan jawaban informan sebanyak 84,62 % menjawab belum dan 15,38 % menjawab sudah. Dalam kesesuaian koleksi yang tersedia dengan kebutuhan pemustaka, 53,85 % menjawab belum sesuai dan 46,15 % menjawab sudah sesuai. Koleksi yang dihimpum 53,85 % informan menjawab kebanyakan buku-buku lama dan 46,15% menjawab buku-buku baru. Dalam hal penambahan koleksi baru 69,23 % menginginkan buku-buku nonfiksi dan 30,77 % buku-buku fiksi. Kemudian tingkat kepuasan di dalam mencari buku-buku,  yang tersedia 69,23 % menjawab belum puas dan 30,77 % menjawab sudah puas.

 

4.2 Saran

                   Hasil survei ini tentu harus menjadi bahan renungan dan harus mendapatkan perhatian serius bagi semua elemen yang ada pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara, terutama bagi pengambil keputusan untuk berupaya, berkolaborasi, berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan sedapat mungkin untuk meningkatkan anggaran penambahan koleksi baru agar ke depan koleksi yang ada terus bertambah. Koleksi yang lama-lama diganti dengan koleksi yang baru, yang sesuai dengan keinginan pemustaka. Penelusuran pencarian informasi terus dipermudah dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang terbaru seuai perkembangan zaman.

 

5. Ucapan Terima Kasih

            Atas selesainya penulisan artikel ini tentu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung atas penulisan artikel ini, terutama kepada  Tenaga Pendukung  yang ditempatkan pada Bidang Pengolahan, Deposit Daerah dan Pelestarian  Bahan Pustaka, Ahmad Jaya Saragih. Kemudian juga kepada Tim IT, Susi yang dengan sabar memasukkan artikel ini ke website dispusip. Terima kasih juga, saya ucapkan kepada Kadis Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara, Ibu Dwi Endah Purwanti, SS, M.Si, yang selalu mendorong para pustakawan untuk terus menulis, sebagai upaya untuk meningkatkan pengembangan profesi dan kompetensi para pustakawan.

Dinas Perpustakaan dan Arsip
Provinsi Sumatera Utara